Powered By Blogger

Jumat, 25 Maret 2011

Homoseksual (Hombrenk community )
Oleh : Ajar prasexs

Tingkah laku homoseks adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan normal dalam mendapatkan kasih sayang, penerimaan dan identitas, melalui keintiman seksual dengan orang yang berjenis kelamin sama. Walaupun faktor-faktor yang menentukan perkembangan orientasi seksual merupakan hal yang kompleks dan terselubung, pengalaman kami menunjukkan bahwa salah satu akar utama dari homoseksualitas adalah hancurnya ikatan hubungan pada masa kecil seseorang. Hubungan yang terputus ini mengganggu kemampuan perkembangan dirinya untuk dengan sehat dapat berhubungan dengan orang lain sepanjang hidupnya.

Seiring dengan kemajuan zaman komunitas homoseksual sudah menjadi trens atau tradisi diberbagai kalangan terutama negara barat. Apakah penyebab homoseksualitas?Apa yang membuat seseorang menjadi gay? Sarjana, saintis, dan pemuka agama telah memperdebatkan hal ini dalam beberapa dekade. Secara umum teori - teori tentang "penyebab" homoseksualitas (lihat referensi 1) meliputi "disfungsi hubungan antara orang tua dan anak," peran gender tradisional yang membingungkan," akibat kekerasan seksual," atau karena "genetis."

Berikut teori -teori masa lalu dan keyakinan tentang penyebab homoseksualitas, apa yang membuat seseorang menjadi gay atau lesbian.

1. faktor genetik

Perbedaan homoseksual dan heteroseksual dapat dilihat dari susunan gen yang berbeda. Seorang wanita akan mendapatkan satu kromosom x dari ibu dan satu kromosom x dari ayah. Sedangkan pada pria mendapatkan satu kromosom x dari ibu dan satu kromosom y dari ayah. Kromosom y adalah penentu seks pria. Jika terdapat kromosom y, sebanyak apapun kromosom x, dia tetap berkelamin pria. Seperti yang terjadi pada pria penderita sindrom Klinefelter yang memiliki tiga kromosom seks yaitu xxy. Dan hal ini dapat terjadi pada 1 diantara 700 kelahiran bayi. Misalnya pada pria yang satu ini mempunyai kromosom 48xxy. Orang tersebut tetap berjenis kelamin pria, namun pada pria tersebut mengalami kelainan pada alat kelaminnya. pola tingkah lakunya pun cenderung berbeda dari normal.

2. kebingungan seksual

Bila anda melihat banyak kasus sejarah orang yang mengklaim dirinya "diobati, " yang telah "berganti," atau "berubah" dari homoseksual menjadi heteroseksual, sebagai produk "reparative therapy," sejarah kehidupan mereka sering menunjukan kebingungan gender masa kecil dan atau masa remaja, dan atau disfungsi identitas seksual. Pola tidur yang seperti ini sangat berpotensi besar menyebabkan kelainan seksual. tidur menyendiri buka baju akan merangsang teman yang lainya untuk berorientasi sehingga memiliki kecenderungan untuk bergabung atau mencari teman lain untuk menemani tidurnya apabila tidak terealisasi akan menimbulkan gangguan atau disorientasi seksual.

3. kekerasan seksual

Anak yang mengalami kekerasan secara seksual, apakah dilakukan oleh orang yang sama jenis kelaminnya atau lain jenis, tidak akan tumbuh menjadi gay atau lesbian, tetapi trauma yang demikian dapat membelokan dan mencegah perkembangan orientasi seksual yang alamiah dan sehat, identitas seksual, dan hubungan seksual yang sehat. Penelitian menunjukan bahwa mayoritas orang yang mendapat kekerasan seksual pada waktu kecil adalah heteroseksual, bukan homoseksual, pada orientasi seksual mereka. Kekerasan seksual adalah sebuah kejahatan yang kejam, bukan sebuah kejahatan seks; Ini adalah sebuah kejahatan kekuatan satu orang terhadap orang lain, yang diarahkan di sekitar seksualitas. Kekerasan pada anak mungkin menyebabkan seorang anak tumbuh dengan disfungsi seksual, dan atau kebingungan orientasi seksual, termasuk hubungan seksual yang tidak sehat.


Referensi:
1) Richardson, James L. Modern Theories on the Causes of Homosexuality. NY: Harkin Rollins Publishing Press, c1989, pp. 137-192.
2) Parker, Dr. Karen Reparative Therapy. Chicago, IL: Book International Press of Chicago, c1992, pp. 16-102.
3) Dickeson, Rebecca, ed. Lesbianism in American Society and its Cultural Ramifications. Seattle, WA: Beverly Press, c1967, pp. 301-310.
4) Male Pattern Homosexuality. San Francisco, CA: Nobel Hill Books, c1971, pp. 202-263.
5) Beckmund, Brent K., ed. Genetic Theories of Homosexuality. Denver, CO: Sterling College Press, c1999.